Teori dampak raksasa dalam tektonik lempeng mengusulkan bahwa pembentukan benua dan inisiasi tektonik lempeng di Bumi bisa menjadi hasil dari dampak meteorit besar yang terjadi selama satu miliar tahun pertama sejarah planet ini. Teori ini menyatakan bahwa dampak-dampak ini menghasilkan energi besar, menyebabkan lapisan luar Bumi, atau litosfer, meleleh dan membentuk lempeng-lempeng samudera. Penurunan tekanan pada mantel yang ada di bawahnya akibat dampak ini akan menyebabkan mantel meleleh juga, menciptakan sebuah dataran samudera, yang merupakan massa besar kerak basaltik tebal mirip dengan yang ada di bawah Hawaii atau Islandia saat ini.
Jika dataran samudera cukup besar, suhunya bisa cukup panas di bagian dasarnya sehingga juga meleleh, menghasilkan jenis batuan granitik yang membentuk kerak benua yang mengapung. Proses ini dikenal sebagai diferensiasi kerak, dan diyakini bertanggung jawab atas pembentukan benua. Bukti untuk teori dampak raksasa dalam tektonik lempeng berasal dari studi mineral kuno, seperti kristal zirkon, yang ditemukan dalam batuan dari Kraton Pilbara di Australia Barat. Komposisi isotopik kristal-kristal ini menunjukkan bahwa mereka terbentuk dalam beberapa periode yang berbeda, bukan secara kontinu dari waktu ke waktu. Selain itu, usia kristal-kristal ini sesuai dengan usia lapisan sferulit, yang merupakan endapan tetesan material yang “tertampar” oleh dampak meteorit, menunjukkan bahwa zirkon dan lapisan sferulit terbentuk oleh peristiwa yang sama.
Teori dampak raksasa dalam tektonik lempeng bukanlah satu-satunya penjelasan untuk pembentukan benua dan inisiasi tektonik lempeng di Bumi. Teori lain mengusulkan bahwa sisa-sisa planet berukuran Mars, yang disebut Theia, yang bertabrakan dengan Bumi muda juga bisa memicu dimulainya subduksi, ciri khas dari tektonik lempeng modern. Namun, masih terlalu dini untuk mengatakan apakah ini memang yang terjadi, dan pencarian planet lain yang mirip dengan Bumi dengan tektonik lempeng dapat membantu memahami proses yang membentuk planet kita sendiri.
Secara ringkas, teori dampak raksasa dalam tektonik lempeng mengusulkan bahwa dampak meteorit besar selama satu miliar tahun pertama sejarah Bumi menyebabkan pembentukan lempeng-lempeng samudera dan inisiasi tektonik lempeng. Dataran samudera yang dihasilkan bisa berevolusi menjadi benua melalui diferensiasi kerak. Meskipun teori ini didukung oleh bukti dari studi mineral kuno, ini bukanlah satu-satunya penjelasan untuk pembentukan benua dan inisiasi tektonik lempeng di Bumi.